skip to Main Content

UNP Kukuhkan 4 Guru Besar

UNP Kukuhkan 4 Guru Besar

Padang — Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar prosesi upacara Pengukuhan Empat Guru Besar, Senin (6/1/2020). Pengukuhan dengan menggelar Rapat Senat Terbuka berlangsung di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang. Keempat dosen yang dikukuhkan itu adalah Prof. Dr. Kamal Firdaus, M.Kes dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Prof. Dr. Alwen Bentri, M.Pd dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan dua dosen dari Fakultas Teknik (FT) yakni Prof. Dr. M. Giatman, M.SIE dan Prof. Dr. Ambiya M.Pd. Kegiatan pengukuhan 4 orang guru besar ini di hadiri oleh pimpinan, anggota senat, dan para dosen selingkungan UNP.

Rektor UNP Prof. Dr. Ganefri Ph.D dalam pidato pengukuhan 4 orang guru besar itu menyampaikan UNP akan berlari mengejar ketertinggalan dengan universitas lain. Perbaikan pengelolaan internal menjadi syarat mutlak. Untuk itu, peran guru besar menjadi sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui riset dan pengabdian masyarakat. Pengembangan Informasi Teknologi dan riset-riset yang bermanfaat bagi masyarakat menjadi syarat utama bagi kemajuan UNP dimasa mendatang.

UNP Kukuhkan 4 Guru Besar, Rektor Prof. Ganefri Berharap Lebih Aktif dan Kontributif

“Saya berharap empat guru besar yang dikukuhkan hari ini mampu berperan aktif, berkiprah dan berkontribusi untuk kemajuan UNP,’ harapnya.

Sementara itu, Dekan FIK UNP, Dr Alnedral, Dekan FIP, Prof Rusdinal dan Dekan FT, Dr Fahmi masing-masing menyampaikan riwayat hidup guru besar sesuai dengan asal fakultas keempat guru besar.

Pada pengukuhan guru besar tersebut, Prof. Dr. Kamal Firdaus, M.Kes. dosen FIK menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Peran Fisiologi Olahraga pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga”.

emperbaiki efektivitas dan efesiensi kerja konstruksi secara signifikan,” jelas Prof M.Giatman.

Selanjutnya Prof. Dr. Alwen Bentri, MPd. dosen Fakultas Ilmu Pendidikan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Bencana di Sekolah Dasar Provinsi Sumatera Barat”.

“Keberadaan kurikulum muatan lokal berbasis bencana di Sekolah Dasar Sumatera Barat adalah suatu yang krusial dan mendesak diadakan dalam kerangka atau suatu bagian yang integral dari sistem pendidikan nasional. Bencana gempa bumi kemungkinan terjadi tetap ada, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Dengan demikian korban yang ditimbulkan sebagai dampak atau resiko bencana dapat dihindari,” jelas Prof Alwen Bentri.

Berikutnya Prof. Dr. Ambiyar, M.Pd. dosen Fakultas Teknik menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Inovasi Asesmen dalam Pendidikan Kejuruan pada Abad 21”.

“Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kebijakan untuk menggunakan asesmen HOTS di sekolah juga menjadi prioritas dalam pendidikan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dilaksanakan di sekolah perlu dilakukan asesmen yang sesuai. Oleh karena alat penilaian untuk pembelajaran HOTS juga menjadi prioritas. HOTS dapat dianalisis dan dinilai melalui berbagai kerangka kerja dan taksonomi pendidikan,” jelas Prof Ambiyar.